Penelitian ini bertujuan untuk 1 Mengidentifikasi karakteristik wisataspiritual di Nusa Penida dan 2 memetakan jalur wisata spiritual diKecamatan Nusa Penida. Objek penelitiannya adalah tentang karakteristikwisata spiritual dan memetakan jalur wisata spiritual. Subjekpenelitiannya adalah pemangku pada setiap pura, sopir dan kepala desa diNusa Penida. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metodeobservasi lapangan dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalahdeskriptif kualitatif, dengan mempertimbangkan hasil observasi lapangandan wawancara mengenai wisata spiritual yang dikaji dalam penelitian penelitian ini menunjukan bahwa 1 Karakteristik wisata spiritualdi Nusa Penida memiliki yaitu tipologi bangunan, susunan pura, orientasipura, sasaran yang dipuja, penyungsung pura, dan fungsi pura. 2 urutanjalur wisata spiritual dari keempat pura dimulai dari yang pertama sampaiterakhir yaitu Pura Goa Giri Putri, Pura Batu Medau, , Pura Puncak Mundi,dan Pura Goa Giri Putri. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Volume 6, Number 1, Maret 2018, pp. 44-53 P-ISSN 2614-591X E-ISSN 2614-1094 DOI Open Access PEMETAAN JALUR WISATA SPIRITUAL DI KECAMATAN NUSA PENIDA Ni Komang Artini 1 , I Gede Budiarta 2 1Prodi Pendidikan Geografi, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia A B S T R A K Penelitian ini bertujuan untuk 1 Mengidentifikasi karakteristik wisata spiritual di Nusa Penida dan 2 memetakan jalur wisata spiritual di Kecamatan Nusa Penida. Objek penelitiannya adalah tentang karakteristik wisata spiritual dan memetakan jalur wisata spiritual. Subjek penelitiannya adalah pemangku pada setiap pura, sopir dan kepala desa di Nusa Penida. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode observasi lapangan dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan mempertimbangkan hasil observasi lapangan dan wawancara mengenai wisata spiritual yang dikaji dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1 Karakteristik wisata spiritual di Nusa Penida memiliki yaitu tipologi bangunan, susunan pura, orientasi pura, sasaran yang dipuja, penyungsung pura, dan fungsi pura. 2 urutan jalur wisata spiritual dari keempat pura dimulai dari yang pertama sampai terakhir yaitu Pura Goa Giri Putri, Pura Batu Medau, , Pura Puncak Mundi, dan Pura Goa Giri Putri. A B S T R A C T This research was conducted which aimed to 1 Identify the characteristics of spiritual tourism in Nusa Penida and 2 Map the spiritual tourism route in Nusa Penida Sub-district. The object of this research was the characteristics of spiritual tourism and mapping the spiritual tourist route. The research subjects are the stakeholders of each temple in Nusa Penida, all spiritual travel drivers and the village chief in Nusa Penida. The method used in collecting data in this research was field observation and interview. The data analysis used was descriptive qualitative, by considering the result of the field observation and the interview about spiritual tourism which studied in this research. The results of this study showed that 1 Thespiritual tourism in Nusa Penida has some characteristicsnamely building typology, temple arrangement, temple orientation, revered target, templestakeholders, and temple function. 2 The sequence of the spiritual tour of the four temples in Nusa Penida started from the first to the last temple namely Goa GiriPutri Temple, BatuMedau Temple, PuncakMundi Temple, and Penataran Ped Temple. Copyright © Universitas Pendidikan Ganesha. All rights reserved. Corresponding author. E-mail addresses artinikomang96 Penulis Pertama, budiartagd_geo Penulis Kedua A R T I C L E I N F O Article history Received 19 Desember 2018 Received in revised form 6 Maret 2018 Accepted 12 MAret 2018 Available online 31 Maret 2018 Kata Kunci Pemetaan Jalur Wisata Spiritual Keywords Mapping Spiritual Tour Route 45 Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 Ni Komang Artini / Pemetaan Jalur Wisata Spiritual Di Kecamatan Nusa Penida 1. Pendahuluan Perkembangan dunia pariwisata yang secara signifikan beberapa tahun terakhir mempunyai dampak pada perkembangan perekonomian suatu negara. Selain peningkatan devisa negara, pariwisata juga berperan dalam bentuk perluasan lapangan kerja, peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan kesejahteraan masyarakat, kemiskinan, dan pemerataan pembangunan spasial. Perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat. pariwisata dapat memberikan kehidupan yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat tujuan wisata Marpaung, 2002. Tambahan perkembangan infrastruktur dan fasilitas rekreasi, keduanya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan tempat tujuan wisata. Berbagai daerah memiliki rencana induk pengembangan pariwisata dalam skala mikro untuk pengembangan objek atau atraksi wisata maupun rencana pengembangan secara regional atau nasional Arjana, 2016. Objek daya tarik wisata sangat hubungnnya dengan travel motivation dan travel fashion. Di dalam suatu perjalanan wisata, tentu dilihat dari suatu jalan/paket wisata agar suatu perjalanan wisata jelas lebih dikenal merata dan menarik. Paket wisata merupakan terjemahan yang cepat untuk istilah tour package yang merupakan sebagai sesuatu rencana atau acara perjalanan wisata yang telah tersusun secara tetap, dengan harga tertentu yang telah termasuk pula biaya-biaya untuk transfer/pengangkutan, fasilitas akomodasai/hotel, serta darma wisata di kota/kota-kota, objek-objek wisata dan atraksi-atraksi yang telah tercantum dalam acara itu Suyitno,2001. Terdapat dua paham, yaitu pertama religi sebagai bagian hidup kesusilaan manusia dan memiliki nilai susila yang tinggi. Gagasan tersebut telah diuraikan secara filosofi oleh Kant. Kedua, religi tergolong dalam alam hidup manusia. Religi kedua ini menghendaki tiga kebenaran utama, yaitu percaya bahwa Tuhan ada, percaya kepada hukum kesusilaan alamiah, dan pada roh yang abadi. Dari dua konsep religi semacam ini, pada kenyataannya pengertian kedua yang menarik perhatian peneliti budaya. Munculnya istilah pariwisata spiritual atau wisata spiritual tidak bisa terlepas dengan adanya gerakan sumber terjadinya segala sesuatu dan manusia adalah bagian dari kekuatan semesta itu. Dengan kata lain, orang menyebut kekuatan semesta itu sebagai kekuatan besar makro kosmos, dan manusia adalah kekuatan kecil mikro kosmos. Kalau dalam matematika dikenal himpunan bagian, maka dalam kaitan ini manusia merupakan himpunan bagian dari makro kosmos. Fian 2015 untuk tujuan perencanaan kepariwisataan di suatu objek harus diperlukan data karakteristik wisatawan berdasarkan kebutuhan atas riil kelompok/segmentasi wisatawan bukan berdasarkan atas variabel tunggal yang bersifat linier. Wisata Religi merupakan jenis wisata keagamaan pileimge tour atau wisata yang bermotif spiritual. Wisata Religi dalam pengertian yaitu telah menarik perhatian peneliti budaya, karena di dalamnya sering terdapat muatan budaya yang unik. Terdapat dua paham, yaitu pertama religi sebagai bagian hidup kesusilaan manusia dan memiliki nilai susila yang tinggi. Selain di Bali ada juga di Pulau Nusa Penida, yang Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 46 JJPG. P-ISSN. 2614-591X E-ISSN 2614-1094 penduduknya menganut Agama hindu dan juga banyak penduduk yang religius Sukadi, 2001. Pulau Nusa Penida terletak di sebelah barat daya Pulau Bali yang merupakan bagian dari wilayah Kecamatan di Kabupaten Klungkung. Nusa Penida terkenal dengan banyak wisata yaitu wisata bahari, wisata alam, dan wisata spiritual. Semakin banyaknya pemedek atau masyarakat lokal yang melakukan persembahyangan di Nusa penida sehingga masyarakat Nusa Penida menekankan tentang wisata spiritual dan masyarakat Nusa Penida sebagian besar bersifat religius yang dapat dilihat dari keberadaan pura yang ada di Nusa Penida diantaranya yaitu, Pura Goa GiriPutri, Pura Batu Medau, Pura Puncak Mundi, dan Pura Dalem Penataran Ped. Pemetaan jalur wisata religi ini perlu diterapkan untuk mempermudah wisatawan atau pelancong atau pemedek untuk melakukan yang namanya Tirta Yatra yang mana pemedek memulai perjalanan dari pura pertama hingga pura terakhir. Pemetaan jalur wisata spiritual ini dibuat untuk memperbaiki intensitas wisatawan agar semakin meningkat selain itu untuk memperbaiki perekonomian masyarakat setempat. Pada saat ini belum adanya pemetaan jalur tersebut, maka penelitian ini dibuat untuk memberikan manfaat bagi pemerintah dan masyarakat. Belum diketahuinya urutan jalur wisata yang ditempuh atau belum dikenalnya jalur perjalanannya, sehingga menarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Pemetaan Jalur Wisata Spiritual Di Kecamatan Nusa Penida”. Permasalahan pada penelitian ini 1 bagaimana karakteristik wisata spiritual di Kecamatan Nusa Penida, 2 bagaimana jalur wisata spiritual di Kecamatan Nusa Penida. Tujuan dari penelitian ini 1 mengidentifikasi karakteristik wisata spiritual di Kecamatan Nusa Penida, 2 memetakan jalur wisata spiritual di Kecamatan Nusa Penida. 2. Metode Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Nusa Penida. Objek dalam penelitian wisata spiritual yaitu Pura yang terletak di Kecamatan Nusa Penida. Memperhatikan Objek Penelitian tersebut, yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah pemangku pada setiap pura, kepala desa dan sopir angkutan darat. Penelitian ini menggunakan racangan penelitian deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data sekunder bersumber dari Badan Pusat statistik Kabupaten Klungkung. Data primer yang telah dikumpulkan selanjutnya akan dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan keruangan. karakteristik wisata spiritual di Kecamatan Nusa Penida dan menentukan jalur wisata spiritual di Kecamatan Nusa mengenai jalur wisata dipetakan menggunakan projek SIG 3. Hasil dan pembahasan Karakteristik Wisata Spiritual a. Pura Goa Giri Putri Pura Goa Giri Putri terletak di Karangsari, Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung Bali. Pura Goa Giri Putri ini berfungsi sebagai tempat pemujaan bagi umat Hindu. Dalam perkembangannya, manusia memikirkan pola kehidupan baru 47 Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 Ni Komang Artini / Pemetaan Jalur Wisata Spiritual Di Kecamatan Nusa Penida dengan pola permukiman tetap serta dukungan teknologi yang kian canggih agar mampu mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Meski kehidupan kian modern, namun kenyataan menunjukkan bahwa tradisi prasejarah atau kebudayaan di dalam goa tetap eksis dengan fungsi yang terus berkembang atau berubah. Terdapat 5 tempat bersembahyang /pelinggih. Pada saat berkunjung tangkil ke Pura Goa Giri Putri. Sampai di atas, bertemu pelinggih pertama Pelinggih Hyang Tri Purusa berupa sebuah Padmasana yang berada persis di depan mulut goa. Tipologi bangunan pelinggih pada pura ini yaitu arah barat ke timur dauh-dangin yang malinggih di pelinggih itu adalah kekuatan Ida Sang Hyang Widhi dalam perwujudannya sebagai Hyang Tri Purusa ajaran Siwa Sidantha yang terdiri atas Paramasiwa, Sadasiwa dan Siwatma. Persembahyang di Pelinggih Tri Purusa, pemedek lanjut memasuki areal Goa Giri Putri. Begitu melewati terowongan, pemedek kembali menemukan pelinggih kedua, yakni Pelinggih Hyang Wasuki yang berupa Sapta Petala. Tipologi bangunan pelinggih pada pura ini yaitu arah utara ke selatan kaja-kelod dengan orientasi pura menghadap ke gunung. Usai melakukan persembahyangan di Pelinggih Hyang Wasuki, pemedek melanjutkan persembahyangan di pelinggih ketiga berupa Padmasana. Pelinggih ini merupakan tempat berstananya Hyang Giripati/Siwa, Penyineban Ida Batara dan tempat pelukatan. Tipologi bangunan pelinggih pada pura ini yaitu arah barat ke timur dauh-dangin. Persembahyangan berikutnya adalah pelinggih keempat yakni tempat berstananya Hyang Giri Putri. Tipologi bangunan pelinggih pada pura ini yaitu arah utara ke selatan kaja-kelod dengan orientasi pura menghadap ke gunung. Terakhir, Pelinggih Hyang Siwa Amerta, Sri Sedana/Ratu Syahbandar dan Dewi Kwam im. Tipologi bangunan pelinggih pada pura Kwam Im yaitu barat ke timur dauh-dangin. Pemedek atau pengunjung yang datang ke Pura ini tidak hanya dari Nusa Penida melainkan dari seluruh Bali yang melakukan persembahyangan atau Tirta Yatra ke Pura ini, tidak hanya masyarakat Hindu yang berkunjung melainkan ada masyarakat luar atau Tourist yang berkunjung ke Pura ini, ada yang melakukan persembahyangan dan ada juga yang hanya mengambil dokumentasi. Gambar 1. Pura Goa Giri Putri Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 48 JJPG. P-ISSN. 2614-591X E-ISSN 2614-1094 b. Pura Batu Medau Pura Batu Medau terletak di desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali di sebelah barat Desa Semaya. Pura Batu Medau merupakan pura Sad Kahyangan. Nama Batu Medau berasal dari perahu medah batu atau perahu yang membelah batu. Terbentuknya Pura batu Medau dapat dilihat sejarah yaitu cerita yang mengisahkan tentang I Renggan salah satu cucu Dukuh Jumpungan yang mau menaklukkan Bali dengan perahu saktinya. Ia diyakini mampu membuat setiap daratan yang dilewati perahu tersebut menjadi lautan. Kemudian Bhatara Toh Langkir yang menegetahui keinginan tersebut maka dibuatlah I Renggan tidak bisa mengendalikan perahu tersebut dan tertidur pulas. Perahu tersebut terdampar di Manggis Karangasem dan menabrak pulau yang ada di sana sehingga pulau tersebut terbelah dan menyisakan pulau kecil-kecil seperti disekitaran Padang Bai, kemudian dari kegagalannya tersebut I Renggan kembali ke Nusa Penida tepatnya di timur pulau bermaksud menambatkan perahunya di sana, ternyata perahu yang tidak terkendali sempurna malah lewat ke pantai dan membelah gundukan batu yang ada di sana. Bekas perahu I Renggan tersebut dibuat suatu tempat pemujaan yang kini di sebut dengan Pura Batu Medau. Pura Batu Medau memiliki 3 lokasi pura yaitu Pura pertama atau Pura Segara menghadap ke selatan kelod dengan memiliki 2 susunan pura yaitu halaman luar dan halaman dalam yang berstana di pura ini yaitu dewa Baruna, Pura kedua atau Pura Taman menghadap ke selatan kelod dengan memiliki 2 susunan pura yaitu halaman luar dan halaman dalam, yang berstanan di pura ini yaitu Dewi Gangga, Pura ke tiga atau Pura Penataran Agung menghadap ke selatan kelod dengan memiliki 3 susunan pura yaitu halaman luar, halaman tengah, dan halaman dalam, yang berstana di pura ini yaitu Ida Ratu Mas Landung. Orientasi ketiga pura ini menghadap ke gunung. Pemedek atau pengunjung yang datang ke Pura ini tidak hanya dari Nusa Penida melainkan dari seluruh Bali yang melakukan persembahyangan atau Tirta Yatra ke Pura ini, tidak hanya masyarakat Hindu yang berkunjung melainkan ada masyarakat luar atau Tourist yang berkunjung ke Pura ini, ada yang melakukan persembahyangan dan ada juga yang hanya mengambil dokumentasi. Gambar 2. Pura Batu Medau 49 Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 Ni Komang Artini / Pemetaan Jalur Wisata Spiritual Di Kecamatan Nusa Penida c. Pura Puncak Mundi Pura Puncak Mundi terletak di Dusun Rata, Desa Klumpu, Kecamatan Nusa Penida Bali. Pura ini terdiri dari tiga paleban pura yaitu persembahyangan pertama Pura Taman Beji yang merupakan tempat berstananya Ida Bhatara Dewi Gangga. Tipologi bangunan pelinggih pada persembahyangan pertama yaitu dari barat ke timur dauh-dangin dengn orientasi Pura menghadap ke gunung. Pura Taman memiliki dua susunan Pura yaitu jeroan dan jaba sisi atau dalam dan halaman luar. Persembahyangan kedua adalah Pura Dalem Kerangkeng yaitu tempat berstananya Ida Bhatara Durga. Tipologi bangunan pelinggih pada Pura kedua yaitu arah utara ke selatan kaja-kelod dengan orientasi Pura menghadap ke Gunung. Pura Dalem Kerangkeng juga memiliki dua susunan Pura yaitu jeroan dan jaba sisi atau dalam dan halaman luar. Persembahyangan ketiga merupakan yang terakhir yang Pura Puncak Mundi yang merupakan tempat berstananya Ida bhatara siwa yang menjelma sebagai Dukuh Cemeng. Tipologi bangunan pelinggih pada Pura ketiga menghadap timur Dangin yaitu ke arah terbitnya matahari. Pura Puncak Mundi memiliki Tri Mandala atau tiga susunan Pura yaitu jaba sisi, jaba tengah, dan jeroan atau halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam. Pemedek atau pengunjung yang datang ke Pura ini tidak hanya dari Nusa Penida melainkan dari seluruh Bali yang melakukan persembahyangan atau Tirta Yatra ke Pura ini, tidak hanya masyarakat Hindu yang berkunjung melainkan ada masyarakat luar atau Tourist yang berkunjung ke Pura ini, ada yang melakukan persembahyangan dan ada juga yang hanya mengambil dokumentasi. Gambar 3. Pura Puncak Mundi d. Pura Penataran Ped Pura Penataran Agung Ped terletak di Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Ada empat lokasi pura yang bersatu pada areal Pura Penataran Agung Ped. Pura Segara, sebagai tempat berstananya Batara Baruna. Tipologi bangunan Pelinggih pada Pura Segara menghadap utara ke selatan kaja-kelod dengan orientasi pura menghadap ke Gunung. Pura Segara memiliki 2 susunan pura yaitu jaba sisi dan jeroan bagian lur dan bagian dalam. Beberapa meter mengarah ke selatan ada Pura Taman yaitu tempat berstananya Dewa Wisnu. Tipologi pelinggih pada pura Taman menghadap utara ke selatan kaja-kelod dengan orientasi pura menghadap ke gunung. Pura Taman memiliki 3 susunan pura yaitu jaba sisi, jaba tengah dan jeroan halaman luar, halaman tengah dan halaman dalam. Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 50 JJPG. P-ISSN. 2614-591X E-ISSN 2614-1094 Mengarah ke baratnya lagi, ada Pura Dalem Ida Ratu Gede Mecaling tempat berstananya Ratu Gede. Tipologi bangunan pelinggih pada pura Penataran Ratu Gede Mecaling yaitu arah utara ke selatan kaja-kelod dengan orientasi pura menghadap ke gunung. Pura Ratu Gede Mecaling memiliki 2 susunan pura yaitu jaba sisi dan jeroan halaman luar dan dalam. Di sebelah timurnya ada Pura Penataran agung Dalem Peed yaitu tempat berstananya Ratu Mas. Tipologi bangunan pelinggih pada pura Ratu Mas yaitu utara ke selatan kaja-kelod dengan orientasi pura menghadap ke gunung. Pura Ratu Mas memiliki 3 susunan pura yaitu jaba sisi, jaba tengan dan jeroan halaman luar, halaman tengan dan halaman dalam. Pemedek atau pengunjung yang datang ke Pura ini tidak hanya dari Nusa Penida melainkan dari seluruh Bali yang melakukan persembahyangan atau Tirta Yatra ke Pura ini, tidak hanya masyarakat Hindu yang berkunjung melainkan ada masyarakat luar atau Tourist yang berkunjung ke Pura ini, ada yang melakukan persembahyangan dan ada juga yang hanya mengambil dokumentasi. Tipologi bangunan pelinggih pada pura yang dimaksud adalah arah pura, dalam wisata spiritual di Kecamatan Nusa Penida arah pura ini berbeda-beda dan dalam Agama Hindu pembangunan pura sesuai dengan dewata nawa sanga yang artinya sembilan penjuru arah mata angin menurut Hindu. Adapun yang dimaksud yaitu 1 Arah timur sebagai Dewa Iswara 2 Arah selatan sebagai Dewa Brahma 3 Arah barat sebagai Mahadewa 4 Arah utara sebagai Dewa Wisnu 5 Arah tenggara sebagai Maheswara 6 Arah barat daya sebagai Dewa Rudra 7 Arah barat laut sebagai Sankara 8 Arah timur laut sebagai Sambhu 9 Tengah sebagai Dewa Siwa Penyungsung pura dari keempat pura diantaranya Pura Batu Medau penyungsung pura yang terdiri dari 6 desa yaitu Desa Kutampi, Kutampi Kaler, Batununggul, Suana, Tanglad, dan Pejukutan dan 9 orang sebagai pengurus pura, Pura Goa Giri Putri yang merupakan Dusun Karang Sari sebagai penyungsung pura dan 2 kelompok yaitu kelompok pertama dan kedua yang sebagai pengayah terdiri dari masing-masing 12 orang sebagai pengurus pura, Pura Puncak Mundi terdapat sebelas banjar adat yang menjadi penyungsung di antaranya Banjar Baledan Duur, Banjar Baledan Beten, Banjar Klumpu Kauh, Banjar Klumpu Kangin, Banjar Angas, Banjar Mentaki, Banjar Rata, Banjar Tiagan, Banjar Bila, Banjar Cubang dan Banjar Iseh dan 19 orang sebagai pengurus pura setiap harinya. dan Pura Penataran Agung Ped yaitu seluruh Desa yang ada di Nusa Penida merupakan penyungsung Pura tetapi hanya 18 orang dibentuk panitia sebagai pengurus pura. Fungsi pura, Bangi Masyarakat Hindu, Pura itu merupakan tempat melakukan persembahyangan. Bagi masyarakat luar atau wisatawan berbeda karena tourist karena menurut tourist wisata spiritual merupakan salah satu objek wisata karena Pulau Nusa 51 Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 Ni Komang Artini / Pemetaan Jalur Wisata Spiritual Di Kecamatan Nusa Penida Penida terkenal banyak wisata diantaranya wisata alam, wisata spiritual sehingga wisatawan tertarik untuk berkunjung ke wisata spiritual. Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Gelebet 2008 hasil penelitiannya menyatakan bahwa karakteristik wisata spiritual mempunyai beberapa bagian seperti tipologi bangunan suci pada kompleks pura, susunan pura sebagai kompleks bangunan, orientasi pura, sasaran yang dipuja, penyungsung pura, dan fungsi pura. Pemetaan Jalur Wiata Spiritual di Kecamatan Nusa Penida Sebelum pemedek atau pengunjung melakukan persembahyangan ke Nusa Penida, pemedek atau pengunjung yang dari luar Nusa Penida terlebih dahulu menyebrang dengan transportasi laut karena Nusa Penida merupakan Pulau yang terpisah dengan Bali yang merupakan kabupaten Klungkung, pertama dari rumah masing-masing menuju tempat penyeberangan atau pelabuhan. Terdapat empat tempat penyeberangan atau pelabuhan yang berbeda yaitu 1 Padang Bai dengan menggunakan kapal roro dan turun di Kutampi Nusa Penida 2 Pesinggahan dengan menggunakan boat turun di Buyuk Nusa Penida 3 Kusamba dengan menggunakan boat turun di Sampalan Nusa Penida 3 Sanur dengan menggunakan boat turun di berbeda tempat ada di Buyuk Nusa Penida dan ada di Toya Pakeh Nusa Penida sesuai dengan boat yang dinaiki. Pemilihan rute adalah salah satu indikator penting dalam pergerakan orang dan kendaraan dalam mencapai tujuan. Setiap orang menginginkan efisiensi waktu, jarak, biaya dan kenyamanan dalam menentukan rute terbaik. Pengunjung atau pemedek yang dulu biasanya naik kapal roro untuk menyeberang sekarang para pemedek lebih banyak menggunakan boat untuk menyeberang dibandingkan kapal roro karena kecepatan antara boat dengan kapal lebih cepat boat yaitu kalau naik kapal perjalanan kurang lebih 1 jam sedangkan boat dengan kecepatan kurang lebih 20 menit dan ada yang kurang lebih 30 menit sehingga pemedek lebih banyak naik boat dan tempat penyeberangan lebih banyak di sanur dan di pesinggahan karena boat yang naik di pelabuhan pesinggahan dan sanur turunnya sama yaitu di buyuk dan mobil yang mengantar jemput sudah menunggu di Buyuk karena Cuma di Buyuk yang merupakan tempat antar jemput dengan jumlah sopir serta mobil 43 yang mana mobil yang dapat menjemput pemedek sesuai nomor yang didapat, nomor mobil setiap harinya terus bergantian sehingga sopir yang mendapat nomor urutan pertama dan seterusnya sudah bersiap di lokasi. Sampai di Nusa Penida para Pemedek sudah di tunggu beberapa mobil yang satu mobil memuat 10 pemedek. Setelah pemedek berada di dalam mobil, sopir langsung membawa pemedek mulai melakukan persembahyangan ke pura yaitu pura pertama menuju ke Pura Goa Giri Putri, di Pura Goa Giri Putri melakukan persembahyangan 5 kali, di luar goa terdapat satu pelinggih dan 4 pelinggih berada di dalam goa. Kondisi jalan menuju Pura Goa Giri Putri luas dan bagus sehingga lebih cepat sampai di lokasi. Selanjutnya pemedek menuju ke pura kedua yaitu Pura Batu Medau yang tidak jauh dengan Pura Goa Giri Putri, setelah sampai di lokasi pemedek langsung melakukan Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 52 JJPG. P-ISSN. 2614-591X E-ISSN 2614-1094 persembahyangan pertama yaitu Pura Segara kemudian Pura Taman dan terakhir Pura Penataran Agung. Pemedek selanjutnya melakukan persembahyangan ke Pura Puncak Mundi yang berada di bukit paling tinggi dengan kondisi jalan yang kurang baik dan sempit, suasana di Pura Puncak Mundi juga dingin. Sampai di Pura Puncak Mundi pemedek langsung melakukan persembahyangan ke 4 lokasi , dan yang terakhir pemedek sembahyang di Pura Penataran Ped dan mekemit atau menginap di Pura Penataran Ped, di Pura Penataran Agung Ped pemedek melakukan persembahyangan 4 pura. Pura Penataran Agung Ped merupakan pura yang terakhi dan sebagai tempat menginap atau mekemit sebelum pemedek kembali ke rumah karena jarak pelabuhan dengan Pura Penataran Agung Ped sangat dekat dibandingkan dengan ketiga pura lainnya sehingga pemedek lebih gampang dan lebih cepat untuk pulang keesokan harinya. Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Syaiful Anam 2016 hasil penelitiannya menyatakan bahwa dalam melakukan perjalanan dari suatu tempat asal ke tempat tujuan, perjalanan dengan rute terbaik menjadi harapan setiap orang. Rute terbaik yang dimaksudkan disini adalah rute perjalanan yang kemungkinan besar memiliki waktu tempuh tercepat. Rute terbaik pada umumnya adalah berdasarkan jarak tempuh dari suatu tempat ke tempat yang lain. Pada kenyataannya rute terbaik seharusnya memperhatikan kondisi jalan misalnya kapasitas jalan, banyak kendaraan yang melewati, jarak tempuh dan lain-lain. Gambar 4. Peta Jalur Wisata Spiritual Nusa Penida 53 Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha, Vol. 6, No. 1, Maret 2018, pp. 44-53 Ni Komang Artini / Pemetaan Jalur Wisata Spiritual Di Kecamatan Nusa Penida 4. Simpulan dan saran Karakteristik wisata spiritual di Kecamatan Nusa Penida memiliki perbedan dan persamaan. Perbedaan dapat dilihat dari tipologi bangunan pelinggih, susunan pada setiap pura, sasaran yang dipuja, kemudian yang menjadi persamaan pada karakteristik pura yaitu orientasi pura, penyungsung pura serta fungsi pura dan Urutan jalur wisata spiritual dapat dilihat dari urutan pertama hingga terakhir yaitu Pura Goa Giri Putri, Pura Batu Medau, Pura Puncak Mundi dan Pura Penataran Ped. Peneliti selanjutnya bisa mengadakan penelitian mengenai lokasi yang sama dengan sudut pandang berbeda, namun dengan variabel pemetaan jalur wisata spiritual. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi atau acuan kepada peneliti lain yang berminat untuk melakukan penelitian sejenis, dapat digunakan sebagai perbandingan atau pertimbangan dengan memperhatikan kendala-kendala yang dialami untuk perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan penelitian. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam pemetaan jalur wisata spiritual di Kecmtan Nusa Penida sehingga bisa mempermudah pengunjung yang datang melakukan persembahyangan. Dapat memberikan informasi mengenai Kecamatan Nusa Penida yang memiliki wisata spiritual yang dapat membantu masyarakat Nusa Penida dalam perekonomian. Daftar Rujukan Anam, Pencarian Rute Terbaik Menggunakan Logika Fuzzy dan Algoritma Semut”. Jurnal Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya KNPMP I, Vol. 24, Diunduh pada 5 juli 2017 Arjana, I Gusti Geografi PariwisatadanEkonomi Kreatif. Jakarta Rajawali Damasdino, Fian. 2015. “Studi Karakteristik Wisatawan dan Upaya Pengembangan Produk Wisata Tematik di Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, dan Pantai Pandansimo Baru Kabupaten Bantul”. Jurnal Media Wisata, diunduhPada 7 Maret 2017 Dan Perbandingan Arsitektur Pura Maospait Dengan Beberapa Kuna Lain di Bali”. Jurnal Wisata Spiritual Lintas Agama, Vol. 38, No 2, hal. 59-75. Diunduh pada 3 juli 2017. Marpaung, Happy. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung Alfabeta. Sukadi, Riestiana Meita. 2001. New Age WisataSpiritual Lintas Agama. Journal Speed-Sentral Penelitian, Vol. 6, No. 4. Diunduh pada 8 Maret 2017 ... Thus research covers both primary data and secondary data. Primary data collected directly by the author Martono, 2014 is data from observations done directly in the field while the type of secondary data is data that has been previously collected that can be used in this study in the form of documents, photos, images and Artini, 2018. Collecting data in this study using literature study, namely data collection techniques through written documents, photos, pictures, electronic documents, and the internet that can support the writing process. ...I Made Rony Mulia Kusuma PutraI Gede MudanaI Made Darma Oka Muhamad NovaThis research aims to analyze the implementation of sustainable tourism in spiritual tourism at Pura Luhur Tamba Waras in Desa Sangketan, Tabanan Regency, Bali, Indonesia. This research uses qualitative analysis techniques. The data source used is secondary data and is accessed through company documents, journals, books, articles, and websites. The results show that sustainable tourism in spiritual tourism at Pura Luhur Tamba Waras are the application of basic concepts in sustainable tourism, namely the social concept of cooperation. The economic concept has also been implemented very well, namely the surrounding community can sell spiritual facilities and infrastructure in the temple area, but the implementation of the environmental concept is not good because the waste that is used for spiritual tourism is not well managed. Pura Luhur Tamba Waras has implemented three basic concepts of sustainable tourism, namely social, economic and environmental but the concept of the environment has not been maximally A ABDURASSULOVARoza Ubaidyalayevna MаmykоvаE. B ZHAPPARBERGENOVA. Lesson Study is an experiential learning experience that has a direct impact on developing local knowledge and improving teaching. In the Lesson Study model, teachers of the same class or course meet regularly to co-create and plan lessons aimed at finding effective teaching methods. As interest in the world of education has grown, Lesson Study has attracted teachers, experts and professionals from the region to use it to improve lessons - and this is also happening in Kazakhstan. It was first used in teaching mathematics in Japan and is now being used in other areas, including biology. The adaptation of the Lesson Study is interesting because Japan and Kazakhstan have different cultures. While much has been reported on how the Lesson Study is commonly used in Japan and the United States, there is little research on how it is used in Kazakhstan. Since this is a case study, it only focuses on the school. Interview and observation were the tools used in this study. The interviews were used to obtain information on how the Lesson Study is typically conducted, and observation was also used to observe the actual implementation of the Lesson Study with the researcher. In this article, much attention is paid to the events that occurred during the implementation of the Lesson Study program and the educational Rute Terbaik Menggunakan Logika Fuzzy dan Algoritma SemutSyaiful AnamAnam, Pencarian Rute Terbaik Menggunakan Logika Fuzzy dan Algoritma Semut". Jurnal Konferensi Nasional Penelitian Matematika dan Pembelajarannya KNPMP I, Vol. 24, Diunduh pada 5 juli 2017Geografi PariwisatadanEkonomi Kreatif. Jakarta Rajawali Damasdino, FianGusti ArjanaBagusArjana, I Gusti Geografi PariwisatadanEkonomi Kreatif. Jakarta Rajawali Damasdino, Fian. 2015. "Studi Karakteristik Wisatawan dan Upaya Pengembangan Produk Wisata Tematik di Pantai Goa Cemara, Pantai Kuwaru, dan Pantai Pandansimo Baru Kabupaten Bantul". Jurnal Media Wisata, diunduhPada 7 Maret 2017Tinjauan Dan Perbandingan Arsitektur Pura Maospait Dengan Beberapa Kuna Lain di Dan Perbandingan Arsitektur Pura Maospait Dengan Beberapa Kuna Lain di Bali". Jurnal Wisata Spiritual Lintas Agama, Vol. 38, No 2, hal. 59-75. Diunduh pada 3 juli Pariwisata. Bandung AlfabetaHappy MarpaungMarpaung, Happy. 2002. Pengantar Pariwisata. Bandung Age WisataSpiritual Lintas AgamaRiestiana SukadiMeitaSukadi, Riestiana Meita. 2001. New Age WisataSpiritual Lintas Agama. Journal Speed-Sentral Penelitian, Vol. 6, No. 4. Diunduh pada 8 Maret 2017
PuraGua Giri Putri berada di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali yang bisa diakses dari Bandara Ngurah Rai menuju Dermaga Sanur dengan jarak 17 km atau 30 menit berkendara. Dari Dermaga Sanur menuju Dermaga Banjar Nyuh menggunakan fast boat umum sekitar 30 menit perjalanan dengan harga tiket Rp75.000 sekali jalan.
Pura Mobil Yang Sangat Unik – Bali merupakan pulau seribu pura, salah satu pura yang unik terletak di Nusa Penida , tepatnya di Dusun Karangdawa, Desa Bungamekar. Pura ini dikenal dengan sebutan Pura Mobil Nusa Penida. Pura ini sangat kramat dan pelinggih yang ada di pura ini tidak seperti pelinggih biasanya. Sejarah Pura Mobil Nusa Penida Kalau dilihat sekilas, Pura ini nampak sama dengan Pura pada umumnya. Namun, ada dua pelinggih di dalam Pura tersebut yang bentuknya sangat unik yaitu berbentuk mobil. Karena bentuk pelinggih yang dibangun benar -benar menyerupai mobil jenis Jimny dan PW Kodok. Menurut warga setempat menyakini Ida Bhatara yang bergelar Ida Gede Ratu Sakti Hyang Mami bersthana di Pura tersebut memiliki sebuah kendaraan beroda empat layaknya mobil. Apalagi setiap piodalan, ada warga pengempon atau peyungsung Pura sering kerauhan dan meminta agar dibuatkan pelinggih berbentuk mobil. Karena seringnya terjadi kerauhan , maka dari itu dibuatkan pelinggih berupa mobil. Mobil jimmy tersebut yang merupakan pelinggih dari Ratu Gede Sakti Hyang Mami. Sementara mobil VW merupakan mobil dari pengikut atau anak-anak beliau. Selain terjadinya kerauhan tersebut , dahulu sebelum dibuatkan pelinggih mobil, pada malam harinya warga setempat sering mendengar suara deru mobil dan suara klakson dari arah Pura. Namun suara deru mobil itu hanya sepintas saja kemudian berlalu sangat cepat. Pemangku setempat menceritakan sekitar 50 tahun yang lalu, sebelum ada sepeda motor ketika warga setempat berangkat ke pasar dengan berjalan kaki. Dulu ketika masyarakat setempat pergi ke pasar dini hari, salah satu dari mereka mendengar bunyi suara mobil yang berderu dan suara klakson dari arah pura. Piodalan di Pura Mobil Piodalan di Pura ini tepatnya pada Tumpek Krulut yang jatuh pada Purnama. Banyak warga setempat yang mengatakan banyak terdapat monyet di dekat Pura, tetapi anehnya saat upacara berlangsung monyet – monyet yang ada hilang entah kenapa. Mungkin karena sesuatu hal yang ditakutkan. Bagi para pemedek yang tangkil kesana diperbolehkan untuk mengaturkan dana punia. Untuk wisatawan asing maupun mancanegara diperbolehkan memasuki area pura , tetapi diharuskan untuk memakai pakain adat yang sopan. administrator The Nusa Penida adalah salah satu agent wisata ke Nusa Penida, yang melayani paket tour, snorkeling, diving, fast boat, hotel dan aktifitas wisata yang ada di Nusa Penida dan Lembongan
Berikutini kami merekomendasikan tempat wisata pantai yang ada di Nusa Penida yaitu Pantai Atuh Nusa Penida Bali yang belamatkan di salah satu desa wisata Bali yaitu desa Pejukutan, Kecamatan Nusa Penida. Tidak hanya itu saja, tidak jauh dari lokasi bibir pantai atuh, terdapat sebuah pura bali yang banyak di datangi oleh umat hindu Bali
Objek wisata di Nusa Penida. dok. pribadi/Ari Budiadnyana Pulau Nusa Penida saat ini menjadi destinasi wisata favorit di Bali. Ketika musim liburan, tempat ini akan ramai dikunjungi oleh wisatawan, baik domestik maupun pemandangan alamnya yang indah, Nusa Penida juga memiliki beberapa keunikan. Mulai dari budaya, adat, tradisi, hingga sejarah pulau yang terletak di Kabupaten Klungkung ini. Dilansir dari berbagai sumber, berikut 6 keunikan Pulau Nusa Penida. Baca Juga Kunjungan Wisatawan ke Nusa Penida Melonjak, Jalanan Macet Parah 1. Pelinggih berbentuk mobil di Pura Paluang Pelinggih berbentuk mobil di Pura Paluang. Bersejarah Di Nusa Penida terdapat pura yang bernama Pura Paluang yang terletak di Dusun Karang Dawa, Desa Bunga Mekar, Nusa Penida. Pura ini memiliki keunikan, satu-satunya pura di dunia yang memiliki pelinggih tempat suci yang berbentuk mobil. Ada dua pelinggih berbentuk mobil yaitu mobil VW beatle kodok dan mobil menyerupai catatan sejarah, dulu ada seorang warga Karang Dawa yang sedang membuka lahan dan di tempat tersebut terdapat sebuah batu karang besar. Batu karang ini kemudian dipindahkan dengan maksud untuk memperlancar proses pembukaan lahan. Namun anehnya, batu karang ini kembali lagi ke tempat semula. Kemudian didapat pawisik pesan, bahwa di tempat tersebut harus dibangun sebuah pelinggih tempat suci. Ida Sesuhunan yang melinggih berstana adalah Ratu Gede Sakti Hyang Mami. Warga diminta agar membuat pelinggih berbentuk mobil karena di alamNya, Ratu Gede Sakti Hyang Mami memiliki mobil. Hal ini dibuktikan oleh cerita dari warga yang sering mendengar suara deru mobil dan bunyi klakson yang diikuti sinar terang bergerak dengan kecepatan tinggi ke arah barat Tradisi Nyepi Segara Suasana Nyepi Segara di Nusa Penida. Tama Channel Saat peralihan tahun Saka, umat Hindu di Bali merayakan Nyepi. Tradisi Nyepi ini juga dilaksanakan di Nusa Penida, dengan nama tradisi Nyepi Segara. Pelaksanaan Nyepi Segara ini hampir sama dengan tradisi Nyepi biasanya. Namun dilaksanakan di area laut sekitar Pulau Nusa Penida. Tradisi Nyepi Segara ini tidak digelar pada perayaan Tahun Baru Saka. Namun dilaksanakan setahun sekali pada Purnamaning Kapat purnama bulan keempat, yang biasanya jatuh pada bulan Nyepi Segara dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan upacara Ngusaba Agung Penyegjeg Jagat di Nusa Penida. Kemudian sehari setelah upacara tersebut, digelar upacara pakelem atau upacara persembahan di tengah hari setelah upacara pakelem, baru dilaksanakan Nyepi Segara yang dimulai dari pukul Wita hingga pukul Wita keesokan harinya. Saat Nyepi Segara ini, tidak diperkenankan ada kegiatan di laut, termasuk memancing, penyeberangan, mencari ikan, memanen rumput laut, dan sebagainya. Otomatis saat pelaksanaan Nyepi Segara ini, kapal atau boat penyeberangan juga tidak beroperasi selama Memiliki kain tenun rangrang Seorang perempuan menggunakan kain tenun rangrang. Tenun Rangrang Pada umumnya, masyarakat Bali mengenal kain tenun gringsing, tenun songket, maupun tenun endek. Namun tidak banyak yang mengetahui kalau Nusa Penida, tepatnya Desa Pejukutan, memiliki jenis kain tenun yang diberi nama kain tenun kain tenun ini menggunakan alat tradisional yang bernama alat tenun cagcag. Keberadaan tenun rangrang ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Kerajaan Majapahit, dengan nama cerik bolong, yang kemudian berkembang menjadi nyrangyang. Dari nyarangyang kemudian berubah menjadi kain tenun ini hampir punah, hingga akhirnya kembali diproduksi pada tahun 2011. Bahan yang digunakan adalah benang metris dan rayon, pewarna alami menggunakan daun tarum, daun jati, kulit kayu jamblang, mangga, kepundung/menteng, mengkudu, dan kayu secang. Penguat warna alami menggunakan tunjung mimusops elengi, kapur tohor calcium carbonate, dan tawas potasium alum sulfide.Adapun untuk pewarna kimia, digunakan pewarna direk dan nandrin serta metanol. Motif yang digunakan pada kain ini yaitu motif pinggiran berupa gunung. Sedangkan untuk motif utama menggunakan motif wajik, iled, bianglala, jalur, porosan, skoci, gablak, silang, taji, dan Memiliki bahasa khas Nusa Penida Bahasa Nusa Penida sangat khas, di mana masyarakat Nusa Penida sering menyebutnya dengan nama Basa Nosa. Bahasa ini sedikit berbeda dengan Bahasa Bali pada umumnya, baik untuk bahasa Bali Kuno, bahasa Bali Aga, maupun bahasa Bali Kepara yang lumrah digunakan.Bahasa Nusa Penida memiliki dialek yang unik dan dalam penuturannya memiliki gaya bicara yang cepat. Basa Nosa saat ini sudah mulai dikenal hingga ke luar Nusa Penida. Hal ini juga dipopulerkan oleh beberapa seniman-seniman asal Nusa Penida, baik dalam seni musik maupun seni tari atau seni Terdapat tari sakral bernama Tari Baris Jangkang Tari Baris Jangkang. Nusa Penida terdapat sebuah tari sakral yang berasal dari Desa Pelilit. Tari sakral ini disebut dengan nama Tari Baris Jangkang yang biasanya digunakan untuk mengiringi suatu upacara keagamaan dan untuk membayar kaul atau Baris ini usianya sudah cukup tua, terlihat dari gerakan tarian dan busana atau kostum yang digunakan masih sangat sederhana. Kostum yang digunakan sangat berbeda dengan tari baris pada umumnya yaitu menggunakan celana putih, kain putih, dan saput ini dibawakan oleh delapan hingga dua belas orang laki-laki yang membawa senjata tombak. Para penari menari dengan setengah jongkok dan diiringi oleh Gambelan Gending Batelan. Pada tahun 2019, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia menetapkan Tari Baris Jangkang sebagai Warisan Budaya Tak Benda WBTB Pulau Nusa Penida dan Nusa Lembongan dulu menjadi satu I Renggan dan perahu saktinya. srip Keunikan lainnya adalah terkait dengan kisah atau cerita sejarah terbentuknya pulau Nusa Penida. Pada zaman dahulu, diceritakan bahwa Pulau Nusa Penida hanya ada satu, tidak terpisah seperti saat bahwa saat itu terdapat seorang tokoh sakti bernama I Renggan. Karena rajin melakukan tapa dan yoga semadhi, ia dianugerahi kesaktian tiada tara oleh sang kakek Ki Dukuh Jumpungan yang telah moksa. Selain kesaktian, ia juga diberikan anugerah berupa perahu atau kapal sakti, di mana setiap daratan atau benda yang ditabrak oleh kapal atau perahu tersebut, maka daratan atau benda tersebut akan Renggan kemudian berencana mencoba kesaktian perahu tersebut dengan cara menabrakkannya ke Pulau Nusa Penida. Pada tahun saka 200, I Renggan berhasil menabrak pulau Nusa Penida, sehingga pulau tersebut terbelah menjadi dua bagian yaitu Nusa Gede Nusa Penida dan Nusa Cenik Nusa Lembongan. Area laut yang membelah kedua pulau tersebut disebut dengan nama loloan Nusa Penida tentunya membuat pulau ini dikenal oleh masyarakat umum, khususnya para wisatawan. Nah, jika kamu akan berwisata ke Nusa Penida, jangan lupa untuk tetap menghormati adat dan budaya setempat ya. IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Balijuga dikenal sebagai Pulau Seribu Pura. Ada ribuan tempat ibadah, namun yang satu ini sungguh menarik perhatian. Pura Paluang di Nusa Penida ini punya pelinggih berbentuk mobil. Oleh karena itu lebih dikenal dengan sebutan Pura Mobil, maupun Car Temple istilah dari pelancong asing yang vakansi ke Bali. Penasaran kok bisa begitu?
Wisata Pura di Bali – Sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia, Pulau Dewata Bali memang menawarkan berbagai pilihan destinasi wisata. Tak hanya pantai, sebagai pulau dengan mayoritas penduduk beragama Hindu, di Bali juga terdapat banyak Pura yang menjadi tempat beribadah umat Hindu. Dengan arsitektur yang khas dan unik, tak jarang bila Pura di Bali kerap menjadi tujuan objek wisata di Bali. Beberapa Pura di Bali bahkan dibangun di tempat-tempat indah dengan arsitektur yang megah menjadikan potensi wisata Pura di Bali sangatlah besar. Banyaknya destinasi wisata Pura di Bali ini bahkan membuat Bali juga dijuluki “Pulau Seribu Pura”. Penasaran seperti apa indahnya arsitektur Pura di Bali? Intip dan kenali rekomendasi Pura-Pura di Bali paling terkenal berikut Baca juga 16 Tempat Wisata di Bali Terpopuler, Terkenal hingga ke Mancanegara! Destinasi Wisata Pura Terbaik di Bali 1. Pura Tanah Lot Sumber gambar Bali Gateway Pura Tanah Lot merupakan salah satu pura paling terkenal di Bali yang memiliki keindahan yang tak diragukan. Menjadi salah satu destinasi wisata favorit, Pura di Bali dibangun megah di atas batu karang di area lepas pantai sehingga hanya bisa dikunjungi saat air laut surut. Ketika air laut pasang, jalan setapa untuk menuju Pura akan terbenam sehingga Pura ini bak berada di tengah lautan. Momen paling favorit untuk wisatawan yang hendak mengunjungi Pura di Bali satu ini adalah di sore hari, ketika air pasang dan matahari mulai terbenam menciptakan panorama indah khas Pura Tanah Lot yang eksotis. 2. Pura Agung Besakih Sumber gambar Wikipedia Berlokasi di Desa Besakih, Karang Asem, Pura Agung Besakih merupakan Pura terbesar tak hanya di Pulau Dewata, tapi juga di Indonesia. Kompleks Pura ini terdiri dari satu Pura Penataran pusat pura dengan 18 Pura pendamping. Dengan deretan anak tangga untuk bisa menjadi Gerbang Pura Penataran, Pura di Bali satu ini sangat terkenal akan kemegahannya. 3. Pura Taman Ayun Sumber gambar Bali Indonesia Salah satu Pura di Bali lainnya yang kerap menjadi tujuan wisata adalah Pura Taman Ayun yang berada di Mengwi. Pura di Bali satu ini sendiri sangat disakralkan karena dibangun sebagai bentuk penghormatan roh para leluhur Raja-raja Kerajaan Mengwi. Tak hanya arsitekturnya yang unik, daya tarik dari Pura Bali satu ini adalah keasrian lingkungan sekitarnya dimana Toppers bisa merasakan atmosfer menyegarkan diiringi suara-suara serangga dan burung-burung yang hidup liar disekitar kawasan Pura ini. 4. Pura Uluwatu Sumber gambar Tempo Dibangun di atas tebing yang menjorok ke laut, Pura Uluwatu dipercaya sebagai penyangga sembilan arah mata angin bagi umat Hindu di Bali. Pura Bali yang berada di Desa Pecatu ini memiliki pemandangan menakjubkan karena lokasinya yang memang sangat strategis sehingga mampu memberikan panorama indah yang memanjakan mata. 5. Pura Ulun Danu Beratan Sumber gambar Wikipedia Berada di tepi Danau Beratan, Pura Ulun Danu Beratan adalah Pura di Bali lainnya yang telah terkenal akan keindahannya. Bahkan, Pura Hindu ini sempat menghiasi uang rupiah pecahan dahulu kala. Tak hanya menikmati keindahan arsitektur Pura Ulun Danu Beratan, lokasi Danau Beratan sendiri telah dikelola menjadi salah satu destinasi wisata sehingga Pura di Bali ini tepat menjadi salah satu tujuan wisata saat berada di Pulau Dewata. 6. Pura Saraswati Sumber gambar Wikipedia Sesuai dengan namanya, Pura Saraswati ini dibangun untuk memuja Dewi Saraswati yang merupakan perwujudan ilmu pengetahuan dan Seni. Berlokasi di daerah Ubud, tak jauh dari Monkey Forest, Pura Bali satu ini terekenal akan taman air-nya yang indah dengan bunga-bunga teratai. Baca juga 24 Candi Hindu-Buddha di Indonesia yang Wajib Kamu Kunjungi 7. Pura Tirta Empul Tampak Siring Sumber gambar Flickr Tirta Empul dalam bahasa Indonesia memiliki makna mata air suci, jadi tak heran jika di Pura Tirta Empul Toppers akan menemukan sumber mata air alami. Mata air alami ini kemudian dialirkan ke dalam sebuah pemandian yang berada di area Pura. Pemandian inilah yang menjadi daya tarik utama dari Pura Tirta Empul. Mata air ini sendiri dianggap sebagai air suci bagi umat Hindu Bali yang mampu membawa kesucian, ketenangan, hingga keberuntungan. 8. Pura Goa Lawah Klungkung Sumber gambar Bali Indonesia Berbeda dengan pura-pura di Bali sebelumnya, Pura Goa Lawah ini sangat unik karena dibangun tepat di depan area Goa yang menjadi rumah bagi ribuan kelelawar. Selain itu, Pura Bali yang berlokasi di Desa Pesinggahan ini berada tak jauh dari Pantai Pasir Hitam yang juga merupakan tujuan wisata di Bali yang tak kalah menarik. 9. Pura Lempuyang Luhur Sumber gambar Okezone Untuk Toppers yang hendak berburu foto instagrambale di Bali, Pura Lempunyang Luhur adalah salah satu tujuan wisata Pura kekinian yang kini tengah sangat digemari sebagai lokasi hunting foto, terutama foto gapura tingginya yang sangat ikonik tersebut. Berada di ketinggian, dari Pura Lempuyang Luhur Toppers bisa melihat Gunung Agung dari kejauhan. Sering disebut sebagai Pura terindah di Bali, Pura Lempunyag juga dijuluki “Gates of Heaven” karena keindahannya. Namun, untuk bisa mencapai lokasi puncak dari Pura ini, Toppers harus mendaki setidaknya anak tangga. Dengan keindahannya, tentu rasa lelah menaiki tangga ini takkan ada artinya. 10. Pura Goa Gajah Sumber gambar Wikipedia Destinasi wisata Pura di Bali selanjutnya yang tak kalah menarik adalah Pura Goa Gajah, salah satu situs arkeologi dengan perjalanan sejarah yang panjang. Dibangun sekitar abad ke-11, Pura berbentuk Goa dengan ukiran kepala gajah ini awalnya digunakan sebagai tempat bermeditasi. Berdekatan dengan Pura Goa Gajah, terdapat pula sebuah kolam pemandian dan juga Sungai Petanu yang memiliki pemandangan tak kalah menarik. 11. Pura Menjangan Sumber gambar Visit Menjangan merupakan salah satu destinasi wisata di Bali yang terkenal sebagai salah satu tempat diving terbaik. Namun, di pulau yang berjarak sekitar 76 km dari Kota Singaraja terdapat Pura Segara Giri Dharma Kencana yang dikenal juyga dengan nama Pura Menjangan yang disakralkan. Salah satu pemandangan paling ikonik dari Pura Bali satu ini adalah patung Ganesha berwarna putih megah menghadap ke lautan lepas. Namun, tak hanya Ganesha, di Pura ini terdapat tujuh titik sembahyang yang meliputi Pura Tirta Pingit Klenting Sari, Pura Pesraman Agung Brahma Ireng Ratu Patih Keboiwa, Pura Pagoda Dewi Kwan Im, Pura Pendopo Agung Gadjah Mada Hyang Wisnu Murti, Bhatara Lingsir Sang Hyang Pasupatu, Pura Dalem Erlangga & Dalem Waturenggong, dan barulah pemujaan Ganesha dan Dewi Parwati. 12. Pura Alas Kedaton Sumber gambar BaliKami Berlokasi di Desa Kukuh, Pura Alas Kedaton merupakan Pura Bali yang dibangun ditengah-tengah Hutan Alas Kedaton. Hutan ini sendiri merupakan rumah bagi tak kurang dari seribu ekor kera. Tak hanya itu saja, daya tarik lain dari Pura di Bali ini adalah kepercayaan warga bahwa Pura ini memiliki kekuatan magis untuk melindungi hutan dan warga sekitar. Tak heran jika suasana di sekitar Pura ini sangatlah menyejukkan karena warga memang menjaga kelestarian dari Hutan dan Pura ini. Baca juga 18 Kuliner Khas Bali yang Wajib Dicicipi di Pulau Dewata Itulah berbagai Pura di Bali yang menawarkan pengalaman liburan ke Bali yang berbeda daripada sekedar ke Pantai. Pura Bali mana yang paling ingin Toppers kunjungi saat liburan ke Bali selanjutnya? Untuk buat liburan ke Bali jadi lebih praktis, kini Toppers bisa dengan mudah lakukan pemesanan tiket pesawat dan kamar hotel lewat aplikasi Tokopedia, lho! Tak cuma itu, beli keperluan traveling terlengkap hingga beli tiket atraksi hiburan juga bisa dilakukan dengan mudah di Tokopedia. Sudah buat rencana perjalanan liburanmu selanjutnya jadi lebih praktis? Temukan berbagai penawaran menarik tiket pesawat untuk traveling yang lebih praktis!
. fvbsmu7qa6.pages.dev/329fvbsmu7qa6.pages.dev/418fvbsmu7qa6.pages.dev/480fvbsmu7qa6.pages.dev/240fvbsmu7qa6.pages.dev/234fvbsmu7qa6.pages.dev/27fvbsmu7qa6.pages.dev/100fvbsmu7qa6.pages.dev/433
pura yang ada di nusa penida